Sampah memang unik. Mengapa ? Karena dengan sampah kita
bersahabat dan dengan sampah pula kita bisa berseteru. Demikian pula dengan
kebiasaan membakar sampah yang masih menjadi kebiasaan banyak orang. Selain
cepat, cara ini juga dianggap hemat untuk mengurangi sampah atau benda yang
ingin dihilangkan. Padahal cara tersebut memiliki sejumlah bahaya bagi manusia
maupun lingkungan. Berikut ini 7 dampak dari
aktivitas membakar sampah, yaitu :
1. Pada umumnya, terutama sampah
dari rumah dibakar secara serampangan. Kegiatan ini akan menghasilkan
karbomonoksida (CO) yang bila terhirup manusia dapat mengganggu fungsi kerja
hemoglobin (sel darah merah) yang semestinya mengangkut dan mengedarkan oksigen
(O2) ke seluruh tubuh. Kekurangan O2 ini bisa menimbulkan kematian. Sebagai gambaran kasar, satu ton sampah yang dibakar akan
berpotensi menghasilkan gas CO sebanyak 30 kg.
2. Asap dari pembakaran sampah
plastik akan
menghasilkan senyawa kimia dioksin atau zat yang bisa digunakan sebagai
herbisida (racun tumbuhan). Selain
itu, proses tersebut juga dapat menghasilkan fosgen atau gas beracun berbahaya
yang pernah digunakan sebagai senjata pembunuh pada masa Perang Dunia pertama.
3. Hasil pembakaran sampah yang mengandung klorin dapat
menghasilkan 75 jenis zat beracun lain.
4. Asap dari pembakaran sampah mengandung benzopirena (gas beracun
penyerang jantung) sebanyak 350 kali. Zat ini ditengarai sebagai biang keladi
penyebab kanker dan hidrokarbon berbahaya (seperti asam cuka) penyebab iritasi.
5. Membakar kayu juga dapat menghasilkan
senyawa yang mengakibatkan kanker. Sedangkan melamin dapat menghasilkan
formaldehida (formalin) bila dibakar dengan suplai oksigen yang banyak atau HCN
(asam sianida) bila kurang oksigen.
6. Pembakaran sampah di area terbuka dapat
menghasilkan partikel debu halus atau Particulate Matter (PM) yang mencapai
level PM 10 (10 mikron). Dengan tingkatan tersebut, zat ini tidak dapat
disaring oleh alat pernapasan manusia, sehingga bisa masuk ke paru-paru dan mengakibatkan
gangguan pernapasan.
7. Pembakaran sampah dapat
menyebabkan kabut asap yang tebal dan mengurangi jarak pandang dan kenyamanan
di lingkungan tempat tinggal. Yang lebih parah, bisa memicu terjadinya
kebakaran dengan skala lebih besar. Kita tentu masih ingat terjadinya kebakaran
hutan di Sumatera dan Kalimantan yang menyebabkan kapal laut menabrak tebing
dan menghentikan aktivitas penerbangan komersial di beberapa bandara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar